Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Abdominal Compartemen Syndrome (ACS)

Definisi dari Abdominal Compartemen Syndrome (ACS)

  • Basic Science & Clinical Evidence (2001) → Terjadinya TIA akibat edem masif usus & jaringan sekitar dalam ruang kompartemen abdomen
  • Ivatury , et al 2000 → Sindroma klinik yang ditandai TIA > 20–25 cmH20, airway pressure, hipoksia, kesulitan ventilasi, oliguria atau anuria, keadaan membaik setelah dekompresi.
  • Morris et al 1993 → Abdomen distensi & tegang, peak inspiratory pressure dengan ventilasi mekanik > 85 cmH2O atau ada oligouria.
  • Eddy et al , The Nashville experience 1997 → Abdomen yang distensi & tegang, elevated peak airway pressure dan hiperkarbia. Oliguria tidak selalu ditemukan.

HIA/IAP (Hipertensi Intra Abdominal/Intra Abdominal Pressure)

Peningkatan tekanan intra abdomen menjadi 20 – 25 cmH2O.

ACS (Abdominal Compartemen Syndrome) 

HIA yang tidak terkontrol disertai dengan gejala klinis seperti gangguan ginjal, hati, kardiovaskuler & splanknikus.

FAKTOR PREDISPOSISI ACS.

  • Trauma Abdomen dan Pelvis yang extensive.
  • Damage control surgery
  • Kontaminasi cavum peritoneal
  • Transfusions Massive dan crystaloid infusions
  • Inadequate resuscitation.
  • Munculnya Trias of Death hypothermia-coagulopathy-acidosis
  • Penutupan fascia terlalu ketat.
  • Hemorrhagic pancreatitis
  • Ileus and intestinal obstruction
  • Ruptured abdominal aortic aneurysm
  • Abdominal sepsis especially when associated with septic shock
  • Intraabdominal disease processes : massive ascites, tension pneumoperitoneum, ovarian masses, etc.
  • Loss of abdominal wall compliance : abdominal wall burns, repair of large hernias

Manifestasi Klinis

  • Distended Abdomen ( Stone-Hard )
  • Peak inspiratory pressures ↑ > 85 cm H2O, & ↑ CVP
  • Hypoxia, Hypercarbia, Oliguria or anuria
  • HIA/IAP ≥ 25mmHg or 30cmH20/urine

Abdomen

  • Dinding abdomen → ↓ aliran darah
  • Traktus Gastrointestinal → ↓ aliran darah mukosa, ↓pH intramukosa, Translokasi bakteri, >15mmHg →  ↓blood flow a. Mesenterica Superior.
Hepar  → ↓ aliran darah portal, ↓fungsi mitokondria hepatosit.
Ginjal → ↑ tekanan vena ginjal,↑ plasma renin dan aldosteron, ↓aliran darah ginjal, ↓filtrasi glomerulus, ↓produksi urin.
Paru → ↑tekanan intratorakal, peak airway pressure, peak inspiratory pressure dan intrapulmonary shunt, ↓compliance paru
Kardiovaskuler → ↓venous return dan cardiac output, “False” increased of central venous pressure and pulmonary artery wedge pressure, ↑resistensi vaskuler sistemik dan pulmoner
Sistem Saraf Pusat → ↑tekanan intrakranial sekunder → ↓venous return, ↓tekanan perfusi serebral
Splanchnic Blood Flow ↓ → Promotes gut mucosal acidosis, bowel edema and production of oxygen free radicals

Cara mengukur TIA/IAP

DIREK → Menempatkan kateter/transducer di dalam rongga peritoneum lalu hubungkan dengan manometer air.
INDIREK → ( Gaster via NGT, Buli-buli via Kateter, Tek.v.Cava Inferior)
Penanganan & Pencegahan

Penutupan Fascia Sementara bila dicurigai resiko tinggi IAH.

Rawat ICU → Monitoring pH mukosa gaster → variable keberhasilan resusitasi.
Pengukuran IAP minimal tiap 4-6 jam.
Peningkatan IAP persisten > 20-25 mmHg → indikasi Re-explorasi.

Post a Comment for "Abdominal Compartemen Syndrome (ACS)"